Safe Space

Hai, kudapan singa!. Aku sempat kaget ketika membuka kembali halaman entri blog ku, terdapat 21 kali orang membaca entri sebelum postingan ini. Apakah benar - benar ada orang yang peduli dengan kondisiku selain keluargaku??. Aku kembali membuka laman bloggerku karena akhir - akhir ini aku merasa tidak memiliki tempat yang aman untuk mengutarakan perasaanku. Sambat, menjadi hal penting akhir - akhir ini mengingat banyaknya beban yang bertambah. Kalau ada yang berfikir kenapa menjadikan blog menjadi safe space untuk mengutarakan perasaan ketimbang berbicara empat mata dengan seseorang dan get a life, adakah yang yakin bisa menjadi orang yang tepat dan aman untuk diajak berbicara tentang apa yang aku rasakan dan juga bisa menjadi orang yang tidak memaksakan perspektifnya?, aku sendiri tidak pernah yakin bahwa aku bisa menjadi orang  yang seperti itu, jadi aku takan memaksakannya.

Aku nggak tau, entah hanya perasaanku atau memang aku menjadi sangat menyebalkan akhir - akhir ini, aku berfikir seperti itu mengacu pada ekspresi lawan bicaraku akhir - akhir ini. Hmmm, ternyata cara berfikirku juga cukup menyebalkan. Kadang juga aku berfikir masalahku bisa menjadi racun untuk orang lain, aku takut itu merubah sudut pandang mereka terhadap orang lain, atau sudut pandang mereka tentang kebutuhanku untuk egois. Aku berfikir setiap orang butuh untuk menjadi egois, they need their own space too. Kebutuhan ruang bicara berkurang juga karena hal -hal yang ingin aku bicarakan, terlalu banyak hal yang baru saja terjadi, terlalu rancu untuk dibicarakan, teralu sensitif untuk diutarakan pada waktu yang dekat.

Mid-twenty crisis, some people said something like that. Banyak pikiran yang menuju ke hal itu seperti itu, pendidikan, pekerjaan, pasangan, aku juga memikirkan hal - hal seperti itu. Hal yang menjadi masalah adalah membuka obrolan yang mengarah kesitu, banyak hal yang harus dipikirkan seperti, siapa lawan bicaranya, waktu untuk membicarakannya, mental lawan bicarannya, setidaknya itu yang aku pikirkan. FYI, I listening Deddy Corbuzier's podcast with Sophia Latjuba as a guest while I  wrote this post, I don't know why the topic enlighten me. Banyak hal yang lebih sensitif untuk aku bicarakan, seperti apakah aku benar benar cocok di pekerjaanku yang sekarang?, I have a random thought, maybe if I win this competition so this is the right thing to do.

Comments